PRINSIP PENGGEMBALAAN MENURUT INJIL YOHANES 10

  1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
          
           Syarat terpenting untuk menjadi seorang gembala yang berhasil ialah sifat yang tak tercela. Sifat itu memancar keluar seperti hal radiator yang panas. Seeorang dapat memberitakan injil melalui kehidupannya. Sifat seseorang bisa mempengaruhi orang-orang di sekitarnya dan dengan cara ini juga dapat mempengaruhi perubahan yang nyata dan hidup. Seorang gembala sidang selalu meninggalkan bekas kerohaniannya yang memiliki ciri chas tersendiri kepada jemaatnya, khususnya pada orang-orang yang bertobat di bawah pelayanannya. Oleh sebab itu sangatlah penting Roh Kristus sajalah yang menjadi nyata dalm kehidupan seorang gembala. Roh Kristus harus menembus setiap segi dan tingkat kehidupan orang Kristen terutama kehidupan seorang gembala siding. Demikian juga kontak dan hubungan dalam kehidupan gembala harus tak tercela. Sifat-sifat tertentu yang di sucikan oleh Roh Allah akan menguatkan benteng dan menarapribadi mengeluarkan kuasa yang sebenarnya dari pekerja itu. Oleh karena itu seorang gembala harus mengandalkan kuasa dan kemempuan dari Tuhan dan bukan mengandalkan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri.
  1. PRINSIP PENGGEMBALAAN BERDASARKAN YOHANES 10
  1. Mengenal domba-domba-Nya (Yoh,10:14).
                Seorag gembala harus megenal domba-dombaya dengan teliti secara satu persatu baik yang sudah dewasa maupun yang belum dewasa. Seorang gembala harus membawa dan menuntun domba-dombaya keluar dari kandang dan menuntun mereka untuk mencari makanan yang segar dan yang berisi, ini merupakan tugas yang rutin bagi seorang gembala domba. Ia harus melindungi domba-dombanya dari serigala dan peyamun. Pada malam hari ia harus membawa domba-dombanya kembali ke kandangnya.
                
                Hal itu adalah hal yang biasa bagi orang-orang Yahudi dan banyak ke susastraan mereka mengenai gembala, misalnya Mazmur 23 yang mengatakan Allah sebagai gembala yang memlihara kaum-Nya. Seorang gembala yang tidak mengenal domba-dombanya ia bukan lah seorang gembala yang baik dan bukan seorang gembala bertanggung jawab. Seorang gembala harus mengetahui segala keperluan domba-dombanya baik itu keperluan jasmani maupun keperluan rohaninya dan memberi makan sesuai dengan apa yang di inginkannya. Dalam hal-hal seperti inilah domba-dombanya dapat mengenal gembalanya karena gembalanya sangat memperhatikan dan mengetahui apa kebutuhan yang sebenarnya, dan apa yang mereka ingin lakukan menurut mereka sendiri. Seorang gembala harus bekerja keras untuk melakukan tugasnya sebagai gembala karena tugas ini bukan lah tugas yang biasa di lakukan dan mudah untuk melakukannya, karena itu ia harus di butuhkan komitmen dan keseriusan untuk melakukan tugas ini karena ini merupakan suatu tugas yang sangat mulia.
  1. Domba-dombanya akan mendengarkan suaranya (yoh,10:27).
           Seorang gembala, para domba-dombanya harus mendengarkan suara teriakan dan panggilan gembalanya. Apabila seorang gembala tidak dapat di dengar oleh domba-dombanya maka ia bukanlah seorang gembala yang baik melainkan ia adalah penyesat, pencuri atau penyamun. Ada gembala yang baik dan ada pula gembala yang tidak baik yaitu pencuri dan penyamun yang mencari keuntung diri sendiri dan yang menyesatkan domba-dombanya. Demikian pula ada domba-domba yang tidak baik dan ada juga yang baik yang suka mendengarkan dan mengikuti gembalanya. Domba-domba yang baik mendengarkan suara Yesus lalu masuk melalui Yesus (pintu), dan mengikuti Dia dengan tidak menghiraukan suara yang lain atau mengikuti gembala yang palsu. Mereka adalah orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesusu Kristus .
          Bagaimana kita dapat mengetahui gembala yang baik?
Hanya bisa di ukur dan di uji dengan Firman Kristus. Untuk mengetahui jawaban pertanyaan seperti ini sangatlah muda karena seorang gembala harus bertanggung jawab atas domba-dombanya dan memberikan nyawanya untuk domba-dombanya. Gembala sidang yang memilki kasih dari Allah bagi anggota-anggota jemaatnya pasti akan selalu memperhatikan jemaatnya.
  1. Gembala yang baik (Yoh,10:11)
           Yesus mengatakan bahwa Dia lah gembala yang baik dan yang di janjikan.
Gambaran ini mempertunjukan cara yang lembut dan penuh kasih saying dari Yesus dalam memlihara umat-Nya. Ciri khas Kristus selaku gembala yang baik adalah kesediaan-Nya untuk memberikan nyawa-Nya kepada domba-domba-Nya. Kenyataan ini menekankan keunikan Kristus selaku gembala yang baik, kamatian-Nya di kayu salib demi menyelamatkan domba-domba-Nya.
           Jika kita mengambil hikmah dari tulisan ini dan mengambil contoh dari teladan Yesus untuk menjadi gembala maka maka kita akan disebut sebagai gembala yang baik karena firman Allah telah mengatakan bahwa seorang gembala yang baik adalah seperti Yesus. Yesus merupakan teladan yang sangat baik bagi para gembala karena Yesus lah gembala yang agung dan mulia.
          Seorang gembala bertugas memberi makan kepada domba-domba-Nya yakni mengajar mereka, dengan demikian kawanan domba akan semakin bertambah banyak jumlahnya. Bila kita insyaf maka masing-masing kita haru terus dan terus membawa orang kepada Kristus baru lah sidang Kristus akan semakin bertambah jumlahnya. Jika tidak demikian maka sidang Kristus tidak akan bertambah. Menangkaan satu lagi untuk Tuhan.
  1. KESIMPULAN
           Pelayanan seorang gembala meliputi tugas-tugas dan tujuan tertentu. Yang paling utama adalah memberitakan firman Allah. Tugas lain yang di bebankan kepada seorang gembala adalah memelihara gereja dalam perdamaian, kasih dan persatuan. Siasat yang paling di gemari iblis adalah menghancurkan persatuan roh dan mnedatangkan rasa iri hati dan perselisihan diantara jemaat. Apa bila hal ini ada maka terjadilah ke kacauan dan segala macam perbuatan jahat. Melalui hubungan yang erat dengan sidangnya, gembala bertanggung jawab untuk sedapat-dapatnya menciptakan suasana damai di tengah perselisihan yang mungkin terjadi di antara jemaat.
           Di dalam jemaat gembala lah yang harus berperan aktif untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimipin jemaat dan kawanan domba-dombanya adalah anggota jemaatnya sendiri. Seorng gembala harus mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya dalam melaksanakan tugas karena segala sesuatu yang di percayakan kepadanya untuk di lakukannya bukanlah kekuatan sendiri melainkan Tuhan lah yang memnerikan kekuatan kepadanya. Seorang gembala sangat lah penting di suatu jemaat karena ia adalah seorang pemimpin yang di percayakan oleh Tuhan.
By. John Lambai